Kuningan, pillardemokrasi.com – Sebanyak 15 regu Penggalang dari SMP Negeri 2 Kedokan bunder resmi dikukuhkan oleh Kepala Sekolah, Mamat Rahmat, M.Pd, dalam acara kemah yang berlangsung di Bumi Perkemahan Mang tapa, Kecamatan Mandirancan, Kuningan, Jawa Barat, pada 9 Oktober 2024.
Dalam kegiatan tersebut, beberapa aktivitas ekstrakurikuler seperti paskibra dan palang merah juga turut terlibat. Mamat Rahmat berpesan kepada seluruh siswa yang telah dikukuhkan untuk mengemban tanggung jawab, baik kepada diri sendiri, sesama, lingkungan, serta di rumah maupun sekolah.
“Tanggung jawab terhadap diri sendiri, pelajaran, dan lingkungan adalah yang paling utama,” tegas Mamat.
Kegiatan kemah ini resmi ditutup pada Jumat, 10 Oktober 2024. Para peserta membawa pulang banyak kesan mendalam, terutama terkait penumbuhan karakter sebagai praja muda karana (Pramuka).
Sebelum penutupan, peserta fokus pada penanaman sikap gotong royong, kemandirian, serta nilai-nilai kebangsaan melalui berbagai aktivitas seperti permainan, diskusi kelompok, dan refleksi bersama.
Mereka juga diajak untuk mengevaluasi pengalaman selama perkemahan dan cara menerapkan nilai-nilai yang dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
Kegiatan paling berkesan di hari terakhir adalah simulasi penegakan disiplin dan tanggung jawab. Peserta diuji melalui tantangan yang memerlukan strategi, komunikasi, dan solidaritas tim.
“Kegiatan ini tidak hanya mengajarkan keterampilan teknis, tetapi juga melatih soft skill seperti empati, pengambilan keputusan, dan ketahanan mental,” jelas pembina, Kak Absorin, S.Pd.
Salah satu peserta, Putra Karuniawan dari kelas VII A, mengungkapkan bahwa ia sangat menikmati perkemahan ini. “Saya belajar banyak tentang kebersamaan dan kepedulian terhadap sesama, selain menikmati suasana alam yang berbeda dari sekolah.”
Senada dengan itu, Dede Anwar dari kelas VII D mengatakan, “Saya baru benar-benar merasakan makna Pramuka setelah ikut kemah ini. Selain seru, saya mendapatkan banyak pengalaman dan pengetahuan.”
