Indramayu, pillardemokrasi.com – Kabupaten Indramayu kembali menarik perhatian dengan kuliner uniknya. Kali ini, sate biawak yang digarap oleh Adi, seorang warga Desa Sliyeg, menjadi primadona baru bagi para penikmat kuliner ekstrem.
Adi, yang merintis usaha ini setelah menimba ilmu di sebuah rumah makan di Purwakarta, kini mampu menjual hingga 5-10 kilogram sate biawak per hari. Sambal khas buatan Adi menjadi daya tarik tersendiri bagi para pelanggan nya.
“Sambalnya punya ciri khas sendiri. Rasanya berbeda dengan sate biawak lain,” ujar Acep, seorang pelanggan setia yang sering mampir ke warung Adi. Sabtu, (30/11/2024).
Sate biawak ini tidak hanya menjadi sensasi lokal, tetapi juga mulai menarik perhatian dari luar daerah. Adi mengaku mendapatkan ide untuk memulai usaha ini karena melihat potensi pasar dan kecintaan masyarakat terhadap kuliner khas yang unik. Ia mengatakan, proses memasak biawak hingga menjadi sate memerlukan teknik khusus agar menghasilkan daging yang empuk dan sambal yang menggugah selera.
Menurut Adi, ia memilih membuka usaha di Desa Sliyeg karena melihat peluang pasar yang besar. Selain itu, ia juga ingin memperkenalkan kuliner ekstrem seperti sate biawak kepada masyarakat luas.
“Awalnya banyak yang ragu mencoba, tapi setelah mereka mencicipi, sebagian besar justru ketagihan,” ungkapnya.
Tidak hanya menjadi makanan lezat, daging biawak juga dikenal memiliki manfaat kesehatan, seperti membantu mengatasi masalah kulit. Hal ini menjadi nilai tambah bagi konsumen yang penasaran untuk mencicipi sate biawak Adi.
Hingga saat ini, warung sate biawak Adi terus ramai dikunjungi pelanggan, terutama pada akhir pekan. Inovasi kuliner ini tidak hanya memperkenalkan cita rasa baru, tetapi juga membuka peluang ekonomi bagi warga sekitar.
Indramayu kini tidak hanya dikenal sebagai kota mangga, tetapi juga mulai dikenal sebagai destinasi kuliner unik yang patut dicoba. Dengan semangat dan kreativitas, Adi berhasil membawa sate biawak ke tingkat yang lebih tinggi sebagai sajian yang digemari banyak orang.