Indramayu, pillardemokrasi.com – Suasana meriah dan penuh semangat mewarnai Festival dan Karnaval Budaya Arak-Arakan Ogoh-Ogoh yang digelar dalam rangka peringatan Unjungan Buyut Jaka Dolog di Desa Kapringan, Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu, Minggu (5/1/2025).
Acara ini berlangsung aman dan sukses berkat pengamanan ketat yang dipimpin oleh Kapolsek Krangkeng, AKP Tarno, SH. Sebanyak 25 personel gabungan dari Polsek Krangkeng, Koramil 1610 Krangkeng, Satpol PP Kecamatan Krangkeng, serta Panitia dan Pemerintah Desa diterjunkan untuk memastikan jalannya kegiatan.
Kapolres Indramayu, AKBP Ari Setyawan Wibowo, melalui Kapolsek Krangkeng, AKP Tarno, menegaskan pentingnya menjaga keamanan dan ketertiban selama acara berlangsung. Sebelum karnaval dimulai, Kapolsek memberikan himbauan kepada panitia dan peserta mengenai pentingnya menjaga situasi kondusif.
“Kami menekankan pentingnya situasi kamtibmas agar acara berjalan lancar tanpa gangguan,” ujar AKP Tarno, didampingi Kasi Humas Polres Indramayu, Iptu Junata.
Sebagai bentuk antisipasi, Polsek Krangkeng melakukan deteksi dini dengan mendata seluruh peserta karnaval serta menerapkan pengamanan terbuka dan tertutup di lokasi-lokasi rawan. Pengamanan juga difokuskan pada pengaturan lalu lintas untuk menghindari kemacetan.
“Kami berkoordinasi erat dengan Muspika, perangkat desa, dan panitia pelaksana untuk mendukung kesuksesan acara,” tambah Kapolsek.
Karnaval ini menempuh rute dari Blok Dolog menuju Blok Megerjati, melewati Jalan Desa Gang Planet, Blok Pesantren, hingga kembali ke halaman Buyut Jaka Dolog. Setiap titik rute dipadati warga yang antusias menyaksikan parade Ogoh-Ogoh yang penuh kreativitas dan warna-warni.
Camat Krangkeng, H. Suminta, S.Sos., bersama Kapolsek Krangkeng, AKP Tarno, SH., dan Serka Nurwanto yang mewakili Danramil 1610 Krangkeng, secara resmi melepas karnaval.
“Acara ini tidak hanya menjadi bentuk pelestarian budaya lokal, tetapi juga mempererat kebersamaan masyarakat,” ungkap H. Suminta.
Parade Ogoh-Ogoh menjadi daya tarik utama dalam karnaval ini. Boneka-boneka besar yang dikerjakan dengan detail oleh masyarakat menampilkan beragam tema, mulai dari cerita rakyat hingga simbol kehidupan sehari-hari.
“Ogoh-Ogoh adalah representasi kreativitas masyarakat. Ini juga menjadi momen edukasi budaya bagi generasi muda,” kata salah satu panitia, Dedi Supriyadi.
Keberhasilan acara ini mendapat apresiasi dari banyak pihak. “Kami sangat mengapresiasi kolaborasi yang apik antara panitia, aparat keamanan, dan warga, sehingga acara dapat berjalan lancar,” kata AKP Tarno.
Sepanjang acara, suasana tetap kondusif. Warga yang hadir tidak hanya menikmati pertunjukan, tetapi juga saling menjaga kebersihan dan ketertiban. Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat terhadap pentingnya dukungan untuk kesuksesan acara semakin meningkat.
Kegiatan budaya seperti ini diharapkan dapat terus dilestarikan sebagai bentuk penghormatan terhadap tradisi leluhur sekaligus menjadi atraksi wisata yang mendongkrak perekonomian lokal.
“Semoga acara seperti ini dapat terus diadakan setiap tahun dan semakin berkembang,” ujar seorang warga, Yanti (35).
Dengan sinergi antara masyarakat, pemerintah, dan aparat keamanan, Festival dan Karnaval Ogoh-Ogoh di Desa Kapringan menjadi bukti bahwa pelestarian budaya lokal dapat dilakukan secara meriah dan aman.