Indramayu, medianetral.com – Pemakaman Umum Desa Kertawinangun, Kecamatan Kandanghaur, Indramayu, kembali terendam banjir rob sejak Rabu, 13/11. Banjir yang datang tiba-tiba ini juga melanda desa-desa sekitar seperti Desa Eretan Wetan dan Eretan Kulon, dengan ketinggian air mencapai hingga 60 cm di beberapa titik.
Di Desa Kertawinangun, rob menggenangi Blok Desa dan Blok Kebon dengan variasi ketinggian air antara 50 hingga 60 cm. Banjir kali ini cukup parah hingga menenggelamkan pemakaman umum desa, menimbulkan kekhawatiran warga atas kondisi makam yang tergenang air.
Kuwu Kertawinangun, Nuryasa, mengatakan bahwa ketinggian air pada puncaknya mencapai 60 cm di sekitar pemakaman umum pada Rabu lalu dan mulai surut hari ini, menjadi sekitar 40-50 cm. Jumat, (15/11/2024).
Ia menyampaikan harapannya agar pemerintah pusat segera membangun tanggul penahan rob di sepanjang Sungai Eretan sebagai langkah untuk mengurangi dampak rob yang terus menerus mengganggu desa mereka.
“Tanggul sepanjang 1 kilometer dengan tinggi sekitar 1 meter perlu dibangun untuk menangani banjir rob yang sering mengancam warga,” ujar Nuryasa.
Menurutnya, tanggul tersebut diharapkan dapat dimulai dari area jembatan dan melingkari area pemakaman umum. Nuryasa juga menambahkan bahwa tanggul pada Sungai Kali Prawan yang saat ini terputus perlu diperbaiki agar dapat mencegah masuknya air laut ke desa-desa di pesisir.
Banjir rob yang merendam pemakaman umum ini menjadi peringatan serius bagi warga dan pemerintah setempat untuk segera menangani persoalan banjir pasang yang kerap terjadi di kawasan pesisir Indramayu. Selain kerugian fisik, rob ini mengganggu aktivitas dan mengharuskan warga untuk selalu siaga terhadap naiknya air laut.